featured kesehatan

MANFAAT BERLARI

20.30handreasstik66

SEHATNYA BERLARI

Belakangan ini, olahraga lari makin populer. Setiap minggu terutama di Jakarta pasti ada event lari, begitu juga didaerah lain (Serpong, Bekasi, Bandung, Surabaya, Semarang dan Yogyakarta). Wajar saja, sih, sebab olahraga ini paling murah dan pastinya mudah dilakukan tanpa keahlian yang spesifik. Manfaatnya pun tak kalah dengan olahraga lain, seperti renang atau latihan di gym. Antara lain menekan resiko masalah penglihatan (apabila berlari minimal 56 km setiap minggunya), menjaga kesehatan jantung, menambah gairah, menjaga tulang tetap kuat, menjaga konsentrasi lebih baik, membebaskan dari masalah demensia, membuat tidur lebih nyenyak, menjaga tubuh dari serangan influenza, mengurangi terkena asma, meningkatkan kebugaran jantung dan paru-paru, melatih hampir seluruh otot tubuh, panjang umur, dan yang tak kalah penting, membakar banyak kalori. Meski tergolong olahraga mudah, penting dicermati beberapa hal sebelum mulai berlari, agar hasilnya maksimal. Dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. Michael Triangto, SpKO, dan pengurus komunitas lari Indo Runners, Yasha Chatab, memberikan beberapa tips untuk Anda.

1.     Tujuan lari
“Tujuan larinya apa ? Itu yang paling penting,” kata dr. Michael, tegas. Jika tujuannya untuk sehat, berarti tidak boleh lari mati-matian. Berbeda dengan orang yang ingin mengikuti maraton atau kompetisi tertentu. Akan lebih banyak masalah daripada manfaatnya, jika lari dengan sangat dipaksa. Karena itu, tanamkan di benak Anda bahwa  tujuan Anda lari untuk kesehatan.
2.  Menggunakan sepatu yang sesuai
Secara umum, kita tidak jarang sekali memperhatikan sepatu yang baik dan nyaman untuk jogging. Alhasil, kaki jadi terasa berat, cedera, atau menapak kurang tepat. Sepatu lari memang khusus diciptakan untuk berlari. Sehingga saat gerakan Anda menapak, Anda akan ditopang dengan sponge yang elastis dan mencegah cedera kaki. Selain itu, umumnya sol sepatunya fleksibel, tidak keras dan tidak melukai kaki Anda. Kaki menjadi anggota tubuh yang paling penting saat berlari. Karena itu, pemilihan sepatu menjadi hal penting. Gunakan sepatu lari. Jangan menggunakan sepatu yang bukan didesain untuk berlari, seperti sepatu tenis atau  sepatu kasual biasa, agar terhindar dari cedera.
Saat memilih sepatu, jangan tergoda pada penampilannya saja. Kebutuhan kaki  tiap orang berbeda. Pilihlah sepatu yang sesuai dengan jenis telapak kaki (cara memeriksa, baca boks 1) dan ukuran yang pas. Sepatu yang baik adalah sepatu yang saat dipakai  masih menyisakan ruang sebesar satu jari di depan ujung ibu jari kaki.
3.  Pakaian harus nyaman
Saat lari, tubuh akan berkeringat. Karena itu, butuh pakaian nyaman yang dapat menyerap keringat. Hindari mengenakan pakaian yang terlalu ketat dan tebal. Jenis pakaian tersebut hanya akan menghambat pertukaran panas.
Agar aman, Yasha menyarankan untuk menggunakan pakaian khusus untuk lari. Sebab, saat lari kulit akan mudah tergesek dengan pakaian. Bahan yang tidak baik dapat membuat kulit menjadi lecet.
Tak kalah penting bagi wanita, selalu menggunakan sports bra bertali silang agar dapat menopang payudara lebih kuat. Jika tidak ditopang dengan baik, payudara yang terguncang saat lari dapat menyebabkan nyeri punggung.
4.  Berlarilah di waktu yang baik
Kapan waktu yang paling baik untuk lari ? Menurut dr. Michael, saat pagi hari, ketika  udara masih segar dan semangat beraktivitas masih tinggi. Energi setelah lari pun dapat dipakai untuk beraktivitas sepanjang hari. “Lari menyebabkan tubuh kehilangan cairan. Suhu tubuh jadi lebih panas, dan tubuh jadi awake,” jelasnya.
Melakukan aktivitas lari pagi secara rutin akan membantu Anda terhindar dari pengeroposan tulang atau osteoporosis.
Sehingga, tulang Anda akan tetap kuat sampai lansia. Hal tersebut karena ketika kita melakukan lari pagi, tulang akan menjadi lebih padat dan kuat. Manfaat jogging atau lari pagi lainnya adalah untuk membuat jantung menjadi lebih sehat. Hal tersebut disebabkan karena aliran darah yang menuju jantung menjadi lebih lancar.
Dengan aliran darah yang lancar, maka kinerja jantung juga akan semakin lancar. Lari pagi juga sangat bermanfaat untuk kekebalan system imun menjadi lebih baik lagi. Melakukan lari pada pagi hari akan menghindarkan kita dari berbagai macam penyakit. Hal tersebut karena system imun kita yang semakin aktif.
dr. Michael tidak menyarankan melakukan olahraga lari di malam hari. Karena dampaknya dapat membuat Anda sulit tidur. Jika memang hanya punya waktu untuk lari di malam hari, usahakan agar selesai lari tiga jam sebelum waktu tidur Anda. Untuk keselamatan, gunakan baju berwarna terang atau pakaian reflektor yang memantulkan cahaya supaya mudah terlihat oleh para pengendara.  
5.  Memilih lintasan yang aman
Enaknya, olahraga lari bisa dilakukan di mana pun. Carilah rute yang sepi dari kendaraan maupun sepeda, demi keamanan dan kenyamanan saat lari. Untuk awal, pilihlah jalanan yang rata. Jika sudah biasa dan stamina mulai meningkat, tak ada salahnya memilih lintasan yang sedikit menanjak. Jika terpaksa lari di pinggir jalan raya, larilah melawan arus, agar Anda bisa lebih waspada dan menghindar jika ada kendaraan yang meleng.
6.  Makan dua jam sebelum lari
Jika tujuan Anda lari untuk kesehatan, maka makan apa pun sebelum lari sebenarnya tidak masalah, asalkan jangan terlalu banyak. Agar aman, konsumsi makanan berat dua jam sebelum lari. Sebab, jika makan berat sesaat sebelum lari dapat memengaruhi kemampuan berlari.
Yasha juga menyarankan untuk minum air atau isotonic secukupnya sebelum lari. Begitu juga setelah lari. Segera minum air atau isotonic untuk mengganti cairan dan mineral yang hilang dari dalam tubuh.   
7.  Jangan lupa pemanasan dan pendinginan
Setelah berlari, jangan langsung duduk atau bersila. Tetapi, bawa kaki Anda berjalan setidaknya 5-10 menit. Isi kembali tenaga Anda dengan minum air putih secukupnya. Kemudian mandi di air hangat agar otot-otot tetap rileks dan tidak kaget. Pemanasan dan pendinginan wajib dilakukan agar terhindar dari cedera. Tidak hanya menggerakkan bagian kaki, namun juga tangan, pinggang, dan pundak. Sebab, saat berlari hampir semua otot pada tubuh bergerak. Jika otot tidak lentur bisa mengakibatkan kram di tengah jalan. Waktu minimal pemanasan dan pendinginan adalah masing-masing 5 menit.
8.  Perhatikan posisi kaki saat berlari, hindari mendaratkan tumit terlebih dulu
Posisi saat berlari yang ringan dan membuat Anda tidak mudah lelah adalah setengah berjinjit. Jadi di sini bukan seluruh telapak kaki Anda yang harus menyentuh tanah, tetapi ujung kaki saja. Dengan begini berlari akan lebih ringan dan Anda tak mudah lelah
Lari dengan mendaratkan tumit terlebih dulu sangat berbahaya. Benturan tumit dengan jalan akan berpengaruh ke engkel, kemudian lutut, dan berlanjut ke panggul bahkan pinggang. Jika berlangsung terus-menerus, dapat mengakibatkan sakit pada pinggang.
Lari dengan mendaratkan kaki bagian depan terlebih dulu sebenarnya aman. Namun, Anda akan cepat lelah karena terlalu sering jinjit. Agar kaki tidak mudah cedera dan cepat lelah, disarankan untuk mendaratkan telapak kaki secara mendatar saat berlari. Benturan tidak membebani sehingga kaki bagian bawah tetap relaks dan jauh dari risiko cedera.
9.  Memerhatikan postur tubuh
Tidak hanya langkah kaki, posisi tubuh yang salah saat berlari juga dapat menyebabkan cedera dan langkah kurang efisien. Hindari berlari dengan posisi tubuh tegak. Posisi terbaik adalah bungkukkan badan kurang lebih 10-20 derajat, kepalkan tangan, tekuk siku 90 derajat, dan ayunkan tangan ke depan dan belakang secara bergantian dengan kaki. Sikap tubuh yang benar saat berlari akan membuat langkah lebih efisien dan napas  lebih baik.
10.  Dimulai perlahan
Karena pelari pemula biasanya belum tahu tingkat kemampuannya, maka mulailah dengan kecepatan yang paling rendah. Dokter  Michael menyarankan cobalah berlari selama 30 menit terlebih dulu. Setelah itu, jalan dan dengarkan bahasa tubuh Anda. Apakah ada nyeri, pusing, sesak, atau keluhan lainnya? Jika tidak ada, Anda boleh meningkatkan durasi dan kecepatan setahap demi setahap. Namun, jika Ada keluhan, kurangi durasinya. Jika keluhan tetap tidak berkurang, hentikan lari, dan periksakan diri ke dokter.
11.  Mengatur kecepatan
Teorinya, larilah dengan kecepatan konstan. Namun, pada kenyataannya tidak begitu. Kecepatan lari tergantung denyut jantung masing-masing. Karena menganalisis kondisi jantung bukan hal mudah, menggunakan perangkat pantau detak jantung saat lari adalah pilihan tepat. Jika Anda berlari terlalu berlebihan atau kurang maksimal, alat itu akan berbunyi sehingga Anda dapat menyesuaikan dengan memperlambat atau mempercepat lari Anda.
12.  Lakukan secara rutin
Untuk memperoleh efek kesehatannya, maka harus dilakukan secara rutin. Sebaiknya lakukan tiga kali seminggu. Apabila tidak mampu, satu atau dua minggu sekali tidak masalah. Yang penting rutin dan minimal tiga kali. Kalau hanya sekali, Anda tidak akan merasakan manfaatnya.

Sumber :
http://www.tipscaramanfaat.com/manfaat-lari-pagi-1356.html

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Flickr Images

Formulir Kontak